Memiliki kota pintar tentu menjadi impian semua walikota di Indonesia. Tak terkecuali Bima Arya Sugiarto selaku Walikota Bogor yang mengatakan sudah memiliki rencana besar terkait dengan Smart City yang diimpikannya.
Ilustrasi Smart City |
Kota Bogor seringkali disebut sebagai kota penyanggah Jakarta. Di tangan Walikotanya yang sering dipanggil dengan sebutn Kang Bima, Kota Bogor dengan percaya diri menargetkan akan menjadi kota yang berkonsep smart city. Politisi PAN yang ditemui oleh media di Balai Kota Bogor tersebut menjelaskan bahwa akan ada 3 aspek yang akan menjadikan Bogor sebagai kota pintar. Dan ketiga aspek tersebut akan disatukan dalam proyek pembangunan kota.
Baca juga : Wow, Ini Perbandingan Kecepatan 4G dan 5G!
Kang Bima menjelaskan bahwa prinsip dasar dari dibangunnya kota pintar adalah jika kota tersebut melakukan akselerasi terhadap pembangunan dan juga perubahan dengan cara mengedepankan perkembangan teknologi. Ia berpendapat bahwa dengan luas geografis dan anggaran yang terbatas, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membangun Smart City adalah dengan perangkat teknologi.
Smart City Bogor Idaman Kang Bima
Bima Arya diketahui memang sangat berambisi menjadikan kota yang dipimpinnya saat ini sebagai sebuah kota dengan konsep smart city. Hal tersebut diupayakan untuk memberikan taraf kesejahteraan pada masyarakat. Kepada media, Bima menerangkan bahwa penerapan konsep “kota Pintar” yang diusung harus bisa memenuhi keinginan serta kebutuhan masyarakat kemudian diimbangi dengan pertumbuhan sektor privat yang cepat.
Ia menegaskan, apabila Pemda tidak bisa melakukan akselerasi yang tepat dengan pemanfaatan teknologi untuk menyikapi besarnya peran kondisi yang kekinian, tentu saja pemerintahan tidak akan bisa berperan secara optimal. Maka dari itulah kenapa Bima menganggap bahwa akselerasi kota dan teknologi di zaman modern ini sangatlah penting.
Kang Bima menuturkan bahwa Pemerintah Kota Bogor saat ini sudah membangun wadah informasi untuk untuk masyarakat ke pemerintah dalam bentuk Call Center. Sebenarnya, keberhasilan penerapan ide Kota Pintar memang sangat dipengaruhi oleh pemahaman dari Kepala Daerah dalam mengikuti perkembangan teknologi digital saat ini.
Tujuannya tentu saja agar pemerintah bisa memberikan pelayanan yang optimal untuk masyarakat. Namun menurut Bima, konsep Kota Pintar bukan hanya sekedar mengikuti trend teknologi, namun juga harus mengikutsertakan peran sumberdaya manusia yang kreatif dan berkualitas serta peran besar dari masyarakat. Karena keutamaan dari konsep Smart City adalah manusianya.
Sementara dimensi penting lain dari penerapan konsep Kota Pintar adalah pemberian pelayanan dengan teknologi terbaru dan pembangunan infrastruktur pintar yang memadai. Dengan begitu, pemerintah bisa memberikan pelayanan terbaik yang murah dan efektif terhadap masyarakat.
Lihat juga : Sentul City Kini Pasang Fiber Optik dengan Telkom
Untuk benar-benar mewujudkan impiannya, Kang Bima menuang semua dasar-dasar yang dibutuhkan untuk konsep Smart City dalam MoU yang dilakukannya bersama Kemenristek yang kemudian ditandatangani secara langsung di IICC atau IPB International Convention Center.
Adanya kerjasama tersebut memang bertujuan agar adanya pertukaran informasi yang keselarasan antara pembangunan Smart City dengan lingkungan, riset dan pembangunan. Kang Bima juga menjelaskan bahwa hal pertama dalam tahapan perwujudan konsep Smat City versinya adalah memperbaiki sistem transportasi di Kota Bogor.
Kang Bima mengklaim bahwa dirinya akan mengurangi jumlah angkot di Kota Bogor yang jumlahnya saat ini sudah ada 3.412 unit. Kota Bogor sudah memiliki alat pantau kemacetan pada 40 titik lokasi.
Disamping itu, Pemerintah Kota Bogor juga akan menerapkan penggunaan smart card sebagai alat bayar transportasi terkini. Angkot yang dihentikan akan diarahkan ke sistem transportasi baru yakni TransPakuan. Dengan transportasi tersebut maka bisa diprediksi kapan nantinya bus akan datang. Jadi, semakin tertarik dengan ide kang Bima tentang Smart City impiannya bukan ?
WI
0 komentar
EmoticonEmoticon